Judul Artikel : Beauty is (Really) Pain
Beauty is (Really) Pain
Pic art by Ash Sivils |
Beauty is (Really) Pain - Menjadi cantik dan dikagumi oleh semua orang adalah salah satu impian wanita. Tak hanya satu atau dua orang saja, tapi semua wanita di seluruh bumi. Cantik menurut wanita itu juga tak sederhana, bukan hanya wajah elok dan sedap dipandang, namun juga tubuh yang berlekuk indah tanpa lemak-lemak yang menganggu.
Cara aman dan tanpa efek samping untuk cantik adalah dengan menjaga pola makan dan rajin merawat tubuh. Baik itu dengan berolahraga, diet rendah kalori, menggunakan masker dan rajin luluran. Akan tetapi, cara tradisional tersebut memiliki kelemahan yakni lama sekali hasilnya. Dua sampai tiga bulan mungkin baru terlihat. Karena itulah, banyak wanita yang kemudian memilih cara instan untuk tampil cantik, atau bahkan mengikuti berbagai ritual kecantikan yang menyakitkan.
Ingin tahu seberapa menyakitkannya ritual kecantikan kaum Hawa? let's ceki-ceki!
- Waxing
Melekatkan selembar kain perekat di atas permukaan kulit, lalu mencabutnya sekeras mungkin ke arah yang berlawanan dari arah tumbuh rambut. Rasanya? Horrible. Tapi hal itu rela dilakukan, demi kulit mulus bebas bulu. Lengan, kaki, ketiak sampai bikini area.
- Mengenakan Korset
Demi pinggang yang ramping, maka kaum perempuan tak akan keberatan untuk mengenakan selembar bahan elastis khusus yang akan membebat pinggang sampai menyusut ukurannya. Korset modern terbuat dari bahan plastik yang jauh lebih nyaman daripada korset abad pertengahan. Korset jaman harita terbuat dari bahan kaku dengan tali-tali bersilangan di bagian belakang. Perlu bantuan seorang maid untuk menarik tali-tali tersebut agar membentuk pinggang super ramping. Lingkar pinggang di bawah 20 centi? Itulah wanita yang cantik. Mengerikan.
- High Heels
Cantik itu ramping dan tinggi. Karena cantik dan ramping saja tak cukup, maka wanita harus tinggi. Jika turunannya memang tak jangkung, maka manipulasi saja dengan alas kaki berhak tinggi. 3 centi masih normal, 5 centi oke lah. 7 sampai 10 centi mulai berhati-hati saat melangkah. 15 centi makin jenjang makin sexy. Masih kurang? tambah sampai 20 centimeter. Apakah nyaman memakai high heels lebih dari sepuluh centi? TIDAK. Otot kaki bagian belakang semakin tegang, belum lagi pergelangan kaki pegal luar biasa. Otot paha ikut-ikutan kram dan belum lagi resiko terkilir yang selalu membayang.
- Makeup
Mengapa makeup juga menjadi ritual yang menyakitkan? Karena makeup bukan hanya membubuhkan bedak dan memoles gincu saja. Melainkan tahapan rumit yang tak akan mampu diselesaikan dalam waktu 15 menit saja. Mencabuti alis yang tumbuh tak beraturan, perih, mata jadi berair dan hidung gatal! Membuang komedo, peeling dan facial, lip scrubbing serta perjuangan pasang contac lens, kalau belum biasa mata bisa iritasi dan berair terus. Belum lagi memulas aneka makeup base, layering bedak dan eyeshadow, menggambar alis kekinian dan shading hidung biar bangir. Jangan lupakan bulu mata palsu dan winged eyeliner biar mata terlihat lebih menggoda. Susah selesai? woops, lipstiknya ternyata belum dipulas. Gambar dulu rangka bibir yang penuh dengan lip liner, baru pulas gincunya. Bisa selesai satu jam saja sudah ekspres itu! Rasanya pakai berlapis-lapis pelet cantik di wajah bagaimana? BERAT.
- Diet Ekstrim
Untuk menurunkan satu sampai dua kilogram berat badan tak perlu diet mati-matian, cukup menjaga pola makan dan berat badan berhasil turun. Tapi tahukah diet ketat yang dijalani para model, atau member girlband? semangkuk kecil nasi plus pisang setiap makan, tiga sendok nasi dan secuil dada ayam rebus, sampai makan kapas yang dicelup jus jeruk. Untuk apa? agar perut kenyang tapi tak ada kalori yang masuk ke dalam tubuh. Oke, kapas dan jus jeruk mungkin akan terbuang saat buang air besar, tapi cacing pita? Tren diet dengan meminum pil yang berisi telur cacing pita masih eksis di kalangan tertentu, model yang ingin segera langsing atau artis pendatang baru yang belum cukup kaya, sehingga tak mampu membiayai diet khusus di ahli gizi. Bayangkan, cacing pita di dalam usus!
- Operasi Plastik
Menjamurnya KPOP membawa tren operasi plastik ke negeri kita, sampai-sampai kaum wanita banyak yang memutuskan untuk mengubah ciptaan Tuhan agar lebih 'sempurna'. Merevisi hidung, kelopak mata dan kerutan-kerutan halus di muka sudah dianggap lumrah, seakan tak gaul jika tak melakukan itu. Sekarang juga operasi kecantikan sudah merambah ke pemotongan rahang, pemotongan tulang rusuk dan juga pemotongan tulang telapak kaki. Mendengarnya saja sudah merinding seluruh badan, apalagi jika merasakan sendiri pisau-pisau bedah super tajam itu menyayat bagian tubuh kita? Belum lagi perawatan pasca operasi pun sama menyakitkannya, badan bengkak-bengkak, terasa ngilu luar biasa dan belum lagi alergi yang bisa saja terjadi. Menambah sakit yang diderita demi satu kata, CANTIK.
Begitulah, demi penampilan cantik ternyata banyak sekali perjuangan penuh peluh dan air mata di baliknya. Kami, kaum perempuan tahu jika yang kami lakukan ini tak sepenuhnya terasa nyaman, akan tetapi keinginan untuk terlihat cantik dan menarik sudah menjadi naluri alami. Terlebih melihat pasangan yang memuji kagum penampilan, terbayar lunas semua perjuangan itu!
Hanya saja sudah tentu tak boleh berlebihan, tampil cantik sangat diperbolehkan bahkan sangat dianjurkan bagi yang sudah memiliki suami (biar betah di rumah). Akan tetapi harus dipastikan ritual kecantikan yang dilakukan wajar, tidak menyiksa badan dan mental. Misalnya diet sewajarnya, hanya sekedar menjaga berat badan saja. Tak perlu melakukan operasi plastik yang penting pandai merawat badan, olahraga ringan untuk membentuk pinggang cantik dan bokong yang padat, serta menjaga kecantikan kulit dengan rajin luluran. Selain itu tak perlu memakai high heels di setiap kesempatan, pastikan kita cerdas memilih alas kaki. Kenakan high heels untuk acara resmi di dalam ruangan, agar terhindar dari jalanan tak rata yang bisa membuat kaki terkilir, jangan paksa pakai hak tinggi untuk acara outdoor apalagi untuk jalan-jalan. Bukannya cantik, yang ada malah sakit sendiri dan salah kostum!
Akhir kata, lebih bijak menjadi wanita itu penting, terutama untuk diri sendiri. Bersyukurlah untuk semua yang dimiliki. Mungkin kita tak seberapa cantik, atau tak langsing dan tak tinggi. Diakali boleh, tapi jangan berlebihan dan yang penting kita merasa nyaman saat melakukannya. Wanita itu pada dasarnya sudah cantik semua, hanya tinggal memolesnya sedikit agar terlihat makin indah.
Mutiara pun perlu digosok biar indah dan berkilau bukan?
*Liatin parodinya Teaser AADC 2 dong setelah penantian panjang puluan tahun akhirnya dibuatin juga sekuelnya, hihi...
*Liatin parodinya Teaser AADC 2 dong setelah penantian panjang puluan tahun akhirnya dibuatin juga sekuelnya, hihi...
Demikianlah Artikel Beauty is (Really) Pain
Sekian Informasi dan sharingnya Beauty is (Really) Pain, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan Sharing artikelnnya kali ini.
0 Response to "Beauty is (Really) Pain"
Posting Komentar